Jika sebelumnya sudah sedikit membahas tentang kurikulum baru 2013 tingkat SD dan SMP (silahkan baca
di sini),
kali ini akan sedikit dibahas untuk level tertinggi pendidikan sekolah
yaitu SMA. Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, ke depan
pelajar SMA tidak usah pusing-pusing memilih jurusan yang pas dengan
minat dan kemampuannya, karena mulai 2013, jurusan eksakta (IPA), sosial
(IPS) dan bahasa akan dihilangkan!
Sebagai gantinya, siswa-siswi SMA akan dibebaskan dalam memilih
pelajaran yang disukainya. Tentunya bebas bersyarat, artinya masih ada
pelajaran wajib yang harus diambil. Bisa dibilang sistem ini sama dengan
yang dilakukan di perguruan tinggi, dimana mahasiswa-mahasiswi bebas
memilih mata kuliah yang disukai, tentunya disamping mata kuliah wajib.
Sebuah ide yang harus kita acungi jempol brosis.
Dunia pendidikan Indonesia memang masih jauh ketinggalan, tidak usah
diperbandingkan dengan Jepang, USA apalagi Jerman, dengan Malaysia dan
Singapura saja kita harus akui masih inferior. Salah satu penyebab
ketinggalan kita disinyalir adalah jumlah mata pelajaran yang terlalu
banyak sehingga membebani siswa. Bukannya jadi pintar tapi malah jadi
keblinger
:D.
Jadi, jika sejak SMA, siswa sudah diberikan pilihan “menentukan masa
depannya” sendiri, diharapkan mereka menjalani sekolah, belajar,
berinteraksi dengan hati, karena sudah sesuai minat masing-masing.
Penghapusan jurusan IPA, IPS dan Bahasa boleh jadi pemerintah sudah
menyadari tentang munculnya stigma di masyarakat bahwa jurusan tertentu
yang menimbulkan kemudahan atau hambatan bagi jurusan lain. Misalnya,
untuk anak lulusan IPA dianggap lebih pintar dan bisa masuk ke semua
jurusan, sedangkan IPS dan Bahasa dianggap tidak mampu. Selain itu,
ternyata di dunia kerja (swasta) tidak mensyaratkan harus jurusan
tertentu, mereka lebih memilih yang sesuai jobdesk-nya yang diperoleh
melalui berbagai tes masuk rancangan mereka sendiri. Dan itu tidak
peduli calon karyawannya dari IPA, IPS atau Bahasa, gak penting! Gak
percaya? Nih, teman saya yang dari jurusan Biologi (tentunya dari IPA)
kerjanya banyak yang di perbankan, nah gak ada kaitan bukan Biologi
dengan Bank? Tapi itulah faktanya!
So, setelah sekian lama gonta-ganti kurikulum, harus saya
bilang ini titik cerah yang harus didukung. Tinggal bagaimana pemerintah
menyiapkan SDM-SDM guru yang mumpuni. Memang, aplikasi kurikulum baru
2013 ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Masih perlu
dipikirkan bagaimana mengaplikasikan ini di lapangan, contoh simpel,
apakah sistem
static class seperti sekarang masih cocok atau harus dengan
moving class?
Silahkan dikoreksi dan dikomentari, semoga bermanfaat!
0 komentar