~*~
“wah.. nilai si A 80, si B malah sampai 100, ko aku cuma 75 ya?”Hmmm,, keluhan di atas seringkali kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, bisa jadi tanpa disadari, kita sendiri yang bergumam atau selintas berpikir demikian.
“perhiasannya banyak ihh.. pantes aja, ‘kan suaminya kerja di perusahaan anu.. “
“karyawan baru itu ko cepat sekali di promosikan?? dia saudaranya bos atasan pasti.”
Setiap orang diberi modal untuk beribadah kepada Allah berupa akal, materi, dan hati, dengan komposisi yang berbeda-beda. Mungkin ada yang diberi kelebihan akal atau logika, dengan perasaan yang kurang peka. Di sisi lain, ada juga yang memiliki materi berlimpah, tetapi akal atau pemikiran untuk mengambil keputusan-nya kurang.
Begitu banyak kombinasi. Begitu banyak kemungkinan. Tapi hanya sedikit saja yang menyadari bahwa sesungguhnya Allah Maha Adil.
Apapun yang kita miliki saat ini, maka itulah anugerah Allah untuk kita jadikan modal dan bekal dalam mengarungi hidup yang sementara, menuju alam yang lebih kekal dan abadi. Bekal tersebut bisa kita upgrade melalui usaha dan doa. Namun untuk beberapa hal, memang ada yang tidak dapat diubah seperti; lahir dan kematian. Kata Bapak saya, setiap orang itu sudah ada bagiannya masing-masing..
Alangkah lebih baik lagi, bila semua ketetapan Allah kita syukuri dan kita selami lautan hikmahnya.
Mengutip lagu de’ massive,
“Syukuri apa yang ada…. Hidup adalah anugerah…… “Lakukan semua hal terbaik yang bisa kita lakukan di posisi saat ini. Aa Gym bilang, bila menjadi seorang penyapu jalanan sekalipun, maka
“Jadilah penyapu yang baik hingga malaikat di langit, bumi, dan yang berada diantaranya ikut memuji kesungguhan sang penyapu karena keikhlasan dengan pekerjaannya.”di bawah ada sebuah firman cantik yang terukir dalam surat Ibrahim ayat 7, yang menurut saya sangat relevan dengan tema bahasan kita sekarang,
Artinya: “Barangiapa mensyukuri
nikmat-Ku, maka akan Ku tambahkan nikmat baginya. Dan barangsiapa kufur
terhadap nikmatKu, sesungguhnya adzab-Ku amat pedih.” (Q.S. Ibrahim : 7)
The last: Tak ada manusia sempurna,
Tanamkan: This is me. aku dan segala kekuranganku,
dengan perjuangan terbaikku dalam hidup.
penulis : Sri Kutiyani