Sinar bulan tak dapat menyinari hatiku...
Gemerlap bintang tak dapat menghiasi benakku...
Mentari yang mengiringi langkahku, kini telah menuntunku...
Tak terhitung sudah hari...
Hari-hariku memendam rasa ini...
Hari-hariku memendam perih ini...
Terus menahan rasa, karna ku takut kau kan jauh...
Bila ku katakan sebenarnya...
Saat ini memang ku bukan siapa-siapa...
Tapi nanti ku kan genggam tanganmu...
Kan ku eratkan dengan tali asmara...
Tak kan ku lepas, akan ku hapus air mata lara...
Tak kan ku izinkan mengalir deras disana...
Menetesi perihnya hati tertutup luka karena cinta...
Aku berjanji dan terus berjanji...
Kan mengubah derap tangis menjadi senyum mengesankan...
Namun Tuhan belum memberinya, kebahagiaan pun belum ku terima...
Akan kubaluti kepedihan dengan senyuman...
Karena ku percaya, ku kan ada disampingmu nanti...
Saat kau telah membuka mata dan tersadar...
Bahwa aku yang setia...
Derap tangisku kan berubah menjadi derap tawa kebahagiaan...
Dengan menggenggam tanganmu dan tersenyum bersamamu...
Karya : Sri Kustiyani
Saat kau telah membuka mata dan tersadar...
Bahwa aku yang setia...
Derap tangisku kan berubah menjadi derap tawa kebahagiaan...
Dengan menggenggam tanganmu dan tersenyum bersamamu...
Karya : Sri Kustiyani
Puisi ini untuk seseorang yang selalu membuat saya semangat dan selalu jadi inspirasi di setiap puisi yang saya ciptakan :)
Terima kasih untukmu :)